Belai lembut alam pagi di kota ini..
indah sekali
membuatku tersentuh akan ricuh yang kualami tahun lalu
tepat di kedamaian desa pulau madura
aku berlomba bermain hati
bersama peri
juga senja yang sebentar lagi menemani
bertubi-tubi pesakitan menyiksaku
aku tetap berusaha tegar dalam berdiri
menepis sepi
menantang hari di antara ilalang yang tak terkendali
dan aliran sungai di samping rumahku
-selalu mengingatkanku-
akan secerca harapan palsu yang selalu di nanti ayah
deras sekali penantiannya
namun aku hanya tinggal menangis
dikota kecil penuh ramai ini
aku teringat akan ricuh yang kualami tahun lalu
ketika mawar di halaman rumah tak mampu meragu
-tahun lalu-
aku masih bisa menikmati kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar