Kamis, 22 November 2012

love triangle (afif fuadi)

akk terbuai
tebuai sandiawara
sandiwara ilusi
ilusi hitam kehidupan
kehidupan yang sunyi
sunyi nun sepi
sepi dalam bait" senja ku bercerita
bercerita lukisan hatiku yang terbelah
terbelah menjadi dua
dua tahun ku pendam
ku pendam dalam kesesihan
kesedihan yang berujung luka
luka yang sangat dalam
dalam sudah ku terjerumus
terjerumus dalam bait" syetan yang membisikku
membisikku agar akk berbuat kejam
kejam pada diriku
diriku yang lemah
lemah tak berdaya
berdaya dalam kisah cinta
cinta segitiga

my sweet dream :')

Jumat, 02 November 2012

KASIH AYAH

                                                                   AQSHOL AMRI
Belai lembut alam pagi di kota ini..
indah sekali
membuatku tersentuh akan ricuh yang kualami tahun lalu
tepat di kedamaian desa pulau madura
aku berlomba bermain hati
bersama peri
juga senja yang sebentar lagi menemani

bertubi-tubi pesakitan menyiksaku
aku tetap berusaha tegar dalam berdiri
menepis sepi
menantang hari di antara ilalang yang tak terkendali

dan aliran sungai di samping rumahku
-selalu mengingatkanku-
akan secerca harapan palsu yang selalu di nanti ayah
deras sekali penantiannya
 namun aku hanya tinggal menangis

dikota kecil penuh ramai ini
aku teringat akan ricuh yang kualami tahun lalu
ketika mawar di halaman rumah tak mampu meragu
-tahun lalu-
aku masih bisa menikmati kasih

yang kini tak sempat ku resapi lagi

Selasa, 23 Oktober 2012


Jalanku
*Aqshol Amri
Boleh ku pinjam setetes darahmu untuk  sucikan putihku?
Mungkin duka sempat melambung di angan, namun cinta biarkanku berlayar
Selalu saja waktu membawaku pulang
Melewati koridor sepi di pinggirdi jalan

Ku petik mawar persembahkan kemurahan, meski tak segan kau umpan ludah di muka ku
Sering tangis lukai hati ini
Tak berdosa lantas ku pasrah pada langkah yang pasti
Hanya naluri angan membimbingku dalam surge dunia seakan tak faham
Akan peperangan akhirat

Batinku telah cukup terbang sampai disini
Aku ingin berhenti relakan tangis amarah serta bahagia
Sirna bersama angin
Entah, siapkah aku akan kenyataan?
Hanya perjalanan yang akan membawaku kesana
Sampai dapat ku pinjam setetes darah tuk sucikakan putihku
* Santri kelas lll Intensif B, asal Gresik


Sajak KitaHarapan tak sampai
*Sihabullah
Kutatap langit tak terang
Tak ada satu lintang pun hinggap disana
Kucoba tenggelamkan kelopak mata
Dan harapkan setitik lintang hadir

Disaat kupejamkan kelopak
Angin datang membawa kehangatan
Kutitipkan sekarung salam lewatnya
Dalam hitungan saat ia pun lenyap

Aku terdiam
Meratapi segala hal tentang hal ini
Yang kini terjadi didalam rongga kehidupan
Penuh dengan teka-teki


* Santri kelas lll Intensif B, asal Sampang.

Sajak KitaMemori
*agib bahmid

Waktu berjalan teramat sisihkan harapan
Kata maafku  mungkin tak mudah kau terjemah
Hanya sepenggalan janji yang sanggup ku simpan
Dan memori ingatan tentang adanya  kita telah aku padamkan,
Aku kubur dalam-dalam

Saat ini aku tak ingin bersama siapapun,
Untuk ucapkkan apa pun,
Sudah cukup semua itu terjadi
Aku telah kau buat muntah dengan semua ini

Aku tak ingin masalah ini membengkak bagai luka di atas hati yang tiada penawar
Mungkin, masalah kita hanya kita yang tahu,
Dan hanya kita lah yang akan menguburnya.

* Santri kelas lll Intensif D,  asal Sumenep.
 

Makna Karya
*Gandhi rajif

Ku tuangkan emosi dalam bayang tinta
Menjerat duka menjelma suka

Memorial pun menyusup di sela langkah
Hingga semua itu mendaur dalam sebuah karya
Kadang sedih menyisakan bahagia
Kadang tangis melupakan tawa 

Kata kata bak roda
Selalu memutari porosnya
Nan kian hasilkan maha karya
Yang bermakna disampingnya


* Santri kelas lll Intensif C, asal Palembang.

untuk Senja

Wildan Ismail*



M
atahari rupanya sudah tak tahan dengan posisi menggantung di barat terlalu lama. Tanpa ucapkan salam dia pun undurkan diri dari pandangan Senja yang kagum terhadapnya. Dengan begitu aku akan sebatang senyum mengalir di bibir Senja


Matahari tunjukkan kekaisarannya dikala akan rasuki ujung barat dunia, menjelma menjadi senja dan nyatanya mengagumkan seluruh umat. Seorang gadis kecil di sampingku rupanya sangat menyukai suasana dikala senja. Atau mungkin rasa sukannya terhadap senja hari lebih pantas disebut cinta. Entahlah apa yang melatarbelakangi rasa kagum dan cintanya terhadap sinar merah mentari ketika ucapkan wassalam ini? Apa karena nama gadis ini Senja sehingga dia teramat kagum dengan senja hari yang larutkan keindahan? Entahlah
Dengan umur yang masih tunjukan jarumnya di angka delapan, Senja sudah tahu makna kagum dan cinta terhadap sesuatu. Dia memang bocah yang pandai, dan aku yakin senja harilah yang akan mendorongnya kea rah kesuksesan.
“kak Juna, kak Juna janji kan akan selalu temani Senja melihat keindahan senja hari di danau ini?” ujar Senja
“kakak janji Senja, kakak akan selalu temani Senja.”
“terimakasih ya kak, kakak memang kakak yang baik.”
Matahari rupanya sudah tak tahan dengan posisii menggantung di barat terlalu lama. Tanpa ucapkan salam dia pun undurkan diri dari pandangan Senja yang kagum terhadapnya. Dengan begitu aku akan sebatang senyum mengalir di bibir Senja, seraya mengajakku pulang kerumah.
Hari semakin tak terang di buat alam. Ku tuntun lengan kecil Senja dengan kadar sayang yang teramat tinggi. Kita lalui jalan setapak kecil ke arah kota agar raga dua insan ini pijakkan kaki di tempat yang disebut Griya. Malam ini rupanya berbeda dengan malam-malam yang lain. Perasaan tak tahu rasa tercampur di larutan jantungku. Aku takut akan terjadi sesuatu dengan gadis yang teramat ku cinta ini. Sebab aku tak kuat jika harus lihatnya menderita.
Jalan yang kita lalui semakin menjahui danau, keramaian kota pun sudah terasa di tempat ini. Delapan kali jumlah yang tak mampu kutafsir panjang aspal mulai dilalulalangi kendaraan. Senja yang sedari tadi berjalan jauh rupanya sudah mulai lelah.
“kak, Senja haus.”
“kamu tunggu disini sebentar ya, kakak mau belii minum.”
Ce-eS“iya kak.”
Sementara sesaat aku tinggalkan Senja duduk sendiri di pos jaga. Sebab rasa haus di tenggorokan Senja wajibkan aku untuk seberangi sungai aspal untuk dapatkan sebotol air mineral dari toko si seberang. Kulihat Senja dari posisiku. Saat ini tak dapat lagi ku pegang pergelangannya sebab jarak sejengkal aspal halau hadirnya. Yang ku bisa kini hanya pandangi mungil raut wajahnya sambil kupastikan bahwasanya ia tak apa-apa ku tinggal sendiri di seberang sana.
                “mau beli apa nak?” sapa seorang ibu penjaga toko
                “air mineral satu bu.” Jawabku
                “yang ukuran besar apa yang ukuran sedang?”
                “yang….”
Belum sempat kulanjutkan pilihanku diantara dua volume botol itu suara seorang lelaki gemparkan suasana disekitar titik wujudkan.
“awasss!!!”
Seorang gadis delapan tahun terserempat sebuah mobil peti kemas dari arah barat. Malang sekali nasib gadis kecil itu. Kupandang lagi Senja di makan terakhir aku tinggal dia. Karena aku takut terjadi sesuatu padanya. Namun, tak kujumpai raga gadis mungil itu disana. Apakah yang tertabrak tadi? Tidak mungkin dia Senja. Tak sadar aku berlari menuju kerumunan insan yang menyaksikan tubuh bocah yang tengah terkapar dijalan. Kuterawang dengan pasti bahwa tubuh itu bukan Senja. Tapi takdir berseberangan dengan apa yang aku harapkan gadis itu memang…
“Senja!!!” teriakku kemudian.
***
Terdiam aku tertimpa renungan aku kini di Lorong sepi dengan dua lampu di ujung yang saling bejahuan. Hanya mereka yang kini temani kesendiriankku kini. juga papan dengan tiga huruf times new roman. UGD, pandangi aku yang kini sepi. Tak dapat kutafsir keadaan gadis yang paling kusayang diruang di balik papan itu. Aku khawatir terkadang juga tak sanggup apabila senja harus merasakan hal yang menyakitkan dalam hidupnya.
Kusaksikan keadaan dua jarum dalam tabung yang terkait di lenganku telah capai sudut siku. Tepatnya tiga jam sudah Senja berada diruang itu. Hati serta rasaku semakin gemuruh. Yaa Allah jangan biarkan Senja menangis. Doa ku dalam sanubari yang tak dangkal letaknya.
Seorang lelaki dengan pakaian asing berwarna hijau tunjukkan raganya dari dalam ruang. Harap digiling cemas aku dengan apa yang terjadi. Melihat wajahku yang semrawut dia makin gugup tuk ucapkan sesuatu.
“apa yang terjadi pada senja dokter?” tanyaku
“sayang sekali mas.” Jawabnya menyesal.
“apa senja sudah tiada dokter?"
“tenang dulu mas, gadis itu masih hidup.”
“lalu apa yang terjadi padanya dok?”
“kornea matanya rusak sebab kemasukkan pecahan kaca sepion mobil, akibatnya dia mengalami kebutaan.”
Sedih semakin tertanam di Qalbu-ku. Terawang masa depan dimana Senja yang aku sayang tak mampu pandang indahnya langit  senja. tak sanggup aku meminum tetesan air dari ‘ain nya.
“terus apa ada kemungkinan mata Senja sembuh dok?” tanyaku melanjutkan
“untuk kemungkinnan sembuh, insyaAllah ada, dengan adanya donor kornea untuk senja.”
“apa donor itu sudah ada dok?”
“donor kornea sangat sulit diperoleh, mas. Jadi saya mohon maaf.”
“gunakan saja mata saya dokter. Dengan begitu Senja dapat melihat lagi.”
“tidak bisa. Donor mata hanya bisa didapat dari orang yang sudah meninggal.”
Menyesal kini aku dengan perbuatanku tinggalkan senja sendiri di pos jaga. Seandainya aku tak meninggalkannya pasti semua ini akan baik saja, dan senja akan terus bisa saksikan matahari yang menggantung itu.
***
Bimbang aku dengan apa yang harus kulakukan. Apa aku harus lepas aksesoris tubuhku itu demi sembuhnya senja. Kini diriku seperti sebuah komputer yang di install dua operating system sekaligus. Tapi seorang donor kornea haruslah dari seseorang yang telah meninggal.
Tertawa terbahak-bahak iblis berkaos merah bertuliskan prosshop di janib-ku. Seolah senang dengan posisiku seperti ini hingga dia bisikkan usulannya di telingaku, usulan yang bukanlah sembarang usul. Usul luar biasa yang membuat hatiku tertarik, meskipun dengan usulan itu harus ku akhiri nafasku.
Rupanya usulan serta saran iblis itu mampu membilas sehat akalku. Kini mulai kutulis dua pucuk surat dengan not haru. Agar setelah nanti aku serap sebotol jamu pembasmi nyamuk ditanganku semua akan berjalan seperti yang aku harapkan.

Surat pertama kutujukan untuk dokter yang menangani Senja.

Banyak sekali hal bodoh yang telah aku lakukan dalam hidupku. Tak pedulikan segala hal yang ada di sekitarku. Namun kali ini aku lakukan hal yang paling bodoh, tapi dalam hatiku hal bodoh ini adalah kunci agar Senja bisa dapatkan lagi senjanya. Untuk itu aku korbankan nyawaku demi kornea mataku yang nantinya akan berpindah hak milik menjadi milik senja sepenuhnya. Tapi jangan sampai Senja tahu bahwa kornea itu adalah milikku, kakaknya.
           
Dan surat kedua kutulis dengan nada kepura-puraan untuk senja.
               
Senja, maafkan kakak terpaksa pergi jauh demi bisa membiayai operasi matamu. Senja jangan sedih karena kakak nantinya akan pulang dan kita sama-sama menikmati keindahan senja hari lagi. Senja harus janji sama kakak, Senja harus kuat meski tanpa ada kakak di samping Senja.

Setelah kedua lampiran surat telah di cetak melalui titik rongga di ujung pena ku secara otodidak sebotol cairan pembasmi serangga itu pun mengalir di tenggorokanku. Seraya kemudian sebuah tirai hitam kelam raksasa dengan tulisan the end terbuka halau pandangku.
  
*Santri kelas III Intensif C, asal Lumajang.


Pelosok:Tempat Strategis Untuk Dakwah

Mutawakil Alallah*
               

A
pakah antum tinggal di kota? Jikalau jawabannya memang iya, maka antum pasti tahu dai-dai yang sering berdakwah di kota antum. Kalaupun memang tak ada sama sekali dai yang sering memberikan tausyiah di kota antum itu, toh di rumah antum masih ada televisi dan radio yang menyajikan sajian dakwah di dalamnya. Dan jika saluran-saluran di televisi antum tersebut juga tidak memberikan tayangan dakwah satupun, dan radio antum sudah tak ada saluran yang menyiarkan siraran dakwah, walau tangan sampai lelah memutar knop radio, dan telinga pun lelah karena harus memastikan bahwa yang kita dengar adalah siaran dakwah. Maka bisa dibilang antum berada di lingkup daerah yang mayoritas masyarakat di lingkup itu 99% kafir.
Apakah antum orang desa? Atau antum adalah seseorang yang tinggal di sebuah perkampungan? Jika iya, maka pastinya di desa itu ada kemungkinan sejumlah orang yang mahir dalam bidang agama, walaupun hanya seorang dari warganya. Jika tak ada seorang pun yang pintar dalam urusan agama di lingkup desa antum, maka seperti halnya kota tadi desa antum adalah desa yang 99% gersang penduduknya. Yang bersedia menyediakan sesajen di hari-hari tertentu untuk menghormati arwah nenek moyangnya. Atau hanya memuja matahari untuk mereka anggap tuhan.
Nah, jika antum memang berada ditempat-tempat yang saya sebutkan tadi, naudzubillah himindzalik. Tapi patut disyukuri karena kita khususnya saya saat ini berada dalam linngkungan yang islami, tarbawi dan ma’hadi.
Jika ada yang kebingungan dalam mencari posisi da’wah yang strategis maka jawabnya ada pada baris yang paling awal (judul) . Karena  tempat yang pelosok memiliki keistimewaan tersediri bila diberi sajian da’wah.
Dimana saja tempatnya kalau ingin senang harus susah dulu. Jadi ketika pertama kali pijakan kaki disana, otomatis orang itu akan menolak ajaran tersebut, kecuali pendakwah menyuntikkannya dngan perlahan-lahan seperti yang dilakukan oleh nabi Muhammad SAW pada umatnya dan juga seperti Wali Songo di Indonesia. Dan mengikuti cara yang dilakukan oleh Wali Songo yan bersumber dari Rosululloh SAW.
Tapi sisi positif dari itu adalah  apabia orang-orang sudah mengikuti si pendakwah, maka si pendakwah bisa mendapatkan pahala orang yang mengajak masuk menuju Islam. Dan tidak sampai situ saja, karena pendakwah yang mengajak mereka pada suatu jalan, maka kita harus bertanggung jawab atas perbuatan itu. Sang dai harus mendidik dan mengajak masyarakat agar masyarakat tak kecewa dan mampu mengikuti apa yang dikatakan dai. dan itu adalah mujahid sejati yang takkan berhenti sampai mati. Diapun juga menjalankan perintah Allah untuk berjhad dengan harta dan diri. Dengan harta adalah sebagai sangu ke pelosok. Dengan diri atau nafs adalah yang mendominasi yaitu diri dai yang dipakai untuk menyempurnakan ajaran.
*Santri kelas lll Intensif A,  asal Sidoarjo



Sikap dan Fokus

Fahrul Rozi*


S
etiap manusia dilahirkan ke dunia ini dilengkapi dengan karakter dan gen masing-masing.  Dan gen ini memiliki cara yang lain yang mungkin membantu pemikir sejati mnium peluang. Walaupun lebih tidak langsung, bagaimana caranya, cara tersebut adalah tetap fokus kedepan dan memiliki pandangan kedepan dan memiliki pandangan optimis. Ketika memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap kemampuan yang dimilikinnya  sejatinya manusia itu secara tidak langsung mengajarkan kepada  dirinya bagaimana seharusnya dia itu bersikap dan bertindak.
Keterbatasan yang terdapat pada peluang untuk menuju gerbang kesuksesan merupakan sebuah tantangan yang harus ditaklukkan untuk dapat mengenali jati dirinnya. Namun semua itu tidaklah mudah untuk mencapai menjadi insan sempurna perlu dibutuhkan persiapan yang lebih matang lagi dan mmendekati pintu kesuksesan itu. Dan semua itu hanya bisa  di atasi dengan cara tetap fokus dalam menghadapi rintangan-rintangan yang datang menghadang.
Sikap percaya terhadap diri sendiri  sangatlah penting untuk membuka gerbang-gerbang penhalang kesuksesan. Oleh karena itu  Allah SWT memberikan senjata yang agung yang diberikan kepada manusia sejak lahir untuk dapat dimanfaatkan secara optimaldan maksimal dalam mengaruungi kehidupann yang penuh dengan cobaan dan rintangan. Coba saja bayangkan apabila hidup ini tidak disertai dengan cobaan apa jadinya hidup ini. Kesenangan dalam mengambil sikap untuk menjadi pribadi tangguh sangatlah dibutuhkan dalam mengarungi kehidupan di dunia ini.
Pandangan yang lebih positif akan memperluas ruang pikir untuk memperluas terobosan keberuntungan potensial. Saat semua itu bisa dijalani dengan lancer maka berbahagialah karena anda telah berhhasil membentuk karakter yang terdapat dalam diri setiap manusia. Pernahkah kehidupan anda menemukan rintangan yang sulit untuk anda pecahkan, lalu langkah apakah yang telah anda perbuat? Jika memang betul maka jangan takut jalanilah karena setiap permasalahan apabila dilalui dengan ketenangan akan berakhir dengan kesenangan tanpa diakhiri dengan penyesalan.
Kemampuan dalam mengambil sikap ketika menghadapi permasalahan dan cobaan untuk focus merupakan pilihan yang harus mau tidak mau harus dilakukan untuk menciptakan hidup yang penuh dengan imajinasi dan inovasi-inovasi baru.
Ketika terlintas dalam otak anda sebuah gagasan baru maka, segeralah aplikasikan menjadi sebuah pokok pemecahan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan. Sadarilah apa saja yang terlintas dii otak anda merupakan sebuah ilmu yang baru untuk dapat mengenali lebih dalam lagi siapakah sejatinya diri anda itu? Manusia dituntut untuk selalu dapat memanndang hidup kedepan dan memfokuskan pikiran kedepan. Ketangkasan dalam mengambil sikap.
Cobaan di hadapkan kepada kita ini sebenarnya untuk apa? Mungkinkah untuk menjadi tolak ukur kadar kualitas manusia di hadapan tuhan atau karena apabila hidup ini dilalui tanpa cobaan maka hidup ini tidak aka nada rasanya. Kalau diibaratkan bagaikan sebuah sop, atau kuah sop yang tidak diberi garam, maka akan terasa hambar tak ada rasa bila dimakan. Tidak nikmat, begitu pula dengan sejatinya kehidupan ini. Hidup ini akan terasa hambar apabila tidak ada cobaan yang menghampiri kehidupan manusia. Dan apa jadinya apabila hidup manusia di dunia ini berjalan dengan lurus? Apakah yang terjadi dengan peradaban manusia?
Berpikir maksimal ditujukan agar dapat menimbulkan sebuah gagasan baru dan di sini dibutuhkanlah ketepatan dalam mengambil sikap.  Ketegasan dalam mengambil sikap akan mempermudah manusia menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi lika-liku kehidupan di dunia ini.
*Santri kelas lll Intensif A,  asal Prenduan.


HixmachMencoba yang Update
Abdil Ghufron*

T                  
ahun ajaran baru sudah dimulai sejak tanggal satu September yang lalu, serba-serbi update dapat kita temui dengan dhohir baju baru, celana baru, kopyah baru, mungkin juga ketua shof baru, dan juga dengan buletin yang kita pegang kini juga bisa dibilang baru di tangan kita. Senja, dilirik dari nama saja sudah bisa direka bahwa nama ini sudah lama dirilis. Betul sekali, tepatnya tiga tahun yang lalu, nama ini sudah ada dan tetap dipertahankan hingga saat ini.
Periode pertama buletin senja ini dirintis oleh kakak angkatan 37, selama mereka masih duduk di bangku kelas tiga Intensif. Setelah mereka naik ke kelas lima, lalu buletin Senja ini pun diturunkan kepada adik kelas setelah mereka, begitu pun seterusnya. Hingga saat ini bulletin senja ini turun kepada kita angkatan 40.
kata update bila kita tinjau dari kamus bahasa Inggris karangan Jhon Echols berarti memperbaharui. Istilah update bisa bermakna luas, jika digabungkan dengan kata yang lain. Missal: Update Status. Bagi anda para Facebookers kalimat itu sudah lumrah di telinga, setiap hari bahkan setiap jam anda melakukan aktivitas itu. Yang bisa di akses dari FB anda sendiri.
Istilah update kini juga berkaitan dengan pondok kita rupanya. Diubahnya atau diubahnya kepengurusan Dewan Riasah, Majelis A’wan dan dewan MPO yang diperbaharui.
Berbeda dengan tahun kemarin, kini sebagian sistem dan program pendidikan di pondok mengalami perubahan yang sangat signifikan, seperti diwajibkannya seluruh santri untuk mengikuti dua kelompok minat (kompil B), kegiatan komdas B juga semakin diperbanyak, yaitu empat hari dalam seminggu, yang diikuti oleh seluruh santri mulai dari kelas satu sampai kelas lima. Itu semua diadakan agar seluruh waktu kosong diisi dengan hal-hal positif. Dan diperlambatnya nida’ naum menjadi pukul 21.00.
Pembaharuan terus dilancarkan, hampir dari sebagian hkegiatan edukasidan non edukasi. Terobosan-terobosan dan ide-ide, terus diciptakan untuk meningkatkan tingkat intelektualitas santri, peningkatan mutu bahasa asing demi kemajuan masa depan pondok kita ke depan.   
Bukan sekedar basa-basi maupun update status sebagaimana biasanya. sekarang bagaimana kita meng-update hidup kita ke arah yang lebih baik. Dengan itu, pasti kita mampu untuk menupdate hidup kita.
Ketika membahas perihal tadi, saya jadi teringat suatu makna ayat Al Qur’an berbunyi: Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu mampu mengubah nasibnya (kaum itu) sendiri.
Sesuai dengan misi pondok kita yaitu mendidik dan mempersiapkan SDM berkualitas dan mundzirul qoum. Sebagai misi yang begitu baik dan mulia. Apakah kita sudah mampu menjadi SDM berkualitas dan mundzirul qoum? Sebagai seorang santri, untuk mencapai SDM berkualitas atau mundzirul qoum memang tidak mudah perlu keyakinan, komitmen dan pengorbanan diri.
Ironinya, setelah santri diberi kesempatan dan kemudahan untuk mengembangkan potensi, kita malah menyalah gunakan kesempatan itu. Dan semakin meningkatnya pelanggaran-pelanggaran di kalangan santri dalam segala bidang disiplin.
Apakah mungkin pondok kita setahun, dua tahun, empat tahun, ataupun sepuluh tahun kedepan keadaan ini akan berubah? Semua insan meski professor pun tak akan mampu memprediksikan keadaan pondok kita dimasa yang akan datang. Wallahu a’lam bis showwab.
 *Santri kelas lll Intensif A,  asal Bondowoso.



SiklusBangkit dari kekalahan panjang
Bintang Meigi*

A
ku tak pantas hidup, lebih baik aku jadi  cacinng tanah.”

Sebelum hidup  lama di tanah, kita sosialisasikan dulu kehidupan di atas tanah. Dengan niat hidup di tanah secara tidak langsung, kita menimbulkan niat untuk mati dan terpendam dalam waktu yang bisa dibilang tidak sekejap mengedipkan mata. Mengapa, orang yang semangat hidupnya kecil selalu berharap mati saja? Dan bagaimana cara yang paling efektif untuk meminimalisir hal-hal yang sangat  merugikan itu? Mari kita simak penjelasan di bawah.
Terllebih dahulu mari kita katakan bahwasanya kita memiliki skill, potensi, atau kelebihan yang telah tertanam dalam diri kita. Sebelum dan sesudah hidup yang telah dipersilahkan tuhan untuk kita jalankan sebagaimana kemampuan kita mengaturnya. Tuhan telah memberikan kita dua jalan, jalan panjang dan berkelok tapi buahkan kenikmatan kala kita sampai di tujuan. Jalan lurus, pendek dan  dekat tapi ketika sampai ke jurang penderitaan yang teramat  panjang. Benar adanya takdir,  namun bukan berarti tak ada harapan untuk merubbah hidup. Memang yang menentukan alur dari kehidupan kita adalah takdir, tapi dengan usaha dan doa yang kita perbuat  bukan tidak mungkin kita putar arah takkdir itu hingga 180 derajat kearahh yang berseberangan.
Ada sebuah kisah tentang protesnya malaikat kepada tuhannya,  “ya tuhanku mengapa engkau tak kabulkan doa orang yang sedang menangis memohon kepadamu itu? Tapi malah meramat mudah kau kabulkan permohonan manusia yang jahat dan durjana itu? Sungguh Engkau yang Maha mengetahui ya Tuhanku.”  Tuhan pun menjawab pertanyaan  Malaikat. Ketahuilah Malaikat, aku suka mendengar manusia itu bersujud menangis kepadaku,  serta tak ada hentinya berusaha, dan panjatkan doanya padaku. Sebaliknya aku malas mendengar doa orang kikir itu ku kabulkan do’a nya agar  cepat berlalu.”  Kemudian setelah puas hati sang malaikat mendengar ucapan tuhannya, ia pun bergegas.
Dari cerita di atas menandakan sebuah perjuangan seorang manusia dalam rangka menggapai apa yang menjadi keinginannya.  Tebing setinggi apapun pasti ia tanjaki. Sedalam-dalamnya samudera pasti dia akan berusaha untuk menyelami. Sesungguhnya tuhan maha tahu atas seberapa besar usaha hambanya untuk capai keinginannya itu. Untuk itulah mari kita tumbuhkan semangat dalam diri kita untuk mencapai masa depan yang kita harapkan.  Ingat, tidak terkabulnya doa kita bukan berarti tuhan tidak mendengar atau mengabaikan doa kita. Namun, semua yang kita harapkan semuanya butuh proses yang panjang seperti kehidupan manusia yang tak sekejap menjadi manusia dewasa.
Bila mimpi yang kita harapkan benar-benar kita kejar, dengan berjalannya masa pasti akan terwujud dalam kehidupan. Namun jikalau kita merasa lelah dan berhenti mengejar mimpi itu, ingatlah untuk kembali memulai mimpi itu kembali. Meskipun hal itu teramat sulit untuk dilakukan, apalagi untuk makhluk seperti kita ini. Kuatkan hati dan lebihkan rasa untuk saling menyambungkan hati dan pikiran kita. Seperti kata bijak yang sering kita dengarkan “gagal bukan berarti kalah, tapi gagal adalah kemanangan yang tertunda, jangan takut untuk  mencoba dalam artian hal yang positif. Orang-orang takut gagal adalah orang yang orang yang tak akan melakukan apapun dalam hidupnya. Entah itu kegagalan yang menguatkan kita, atau keberhasilan yang berhasil kita raih. Oleh karena itu  mari kita jauhi perasaan takut gagal dalam diri kita, agar kemenangan dapat kita raih. 
*Santri kelas lll Intensif  C,  asal Banyuwangi.

JendelaApa Itu Madzhab??
Rizal Muzakki*

M
ungkinkah kita sering dengar kata-kata yang membuat seseorang kebingungan dan berbeda-beda dalam memilih teori keyakinan atau jalan. Mungkinkah di antara kita ada yang pernah bersafari ke suatu daerah kemudian ia berpenampilan serta bergaya aneh atau berbeda dengan umumnya. Sehingga orang yang berada di sekitarnya menanyakan dengan cara ta’ajub, Sebagai contoh: Imam siapakah yang anda ikuti? Jalan apakah yang anda pilih? Serta keyakinan apa yang anda yakini? Oleh karena itu, di dalam madzhab itu terdapat jalan-jalan menuju keyakinan yang sesuai dengan al-Qur’an dan as-Sunnah. Sehigga orang tersebut menjawab: Aku mengikuti imam yang telah melakukan ijma’ terhadap al-Qur’an dan as-Sunnnah. Kemudian aku memilih jalan menuju suarga dengan jalan yang lurus sehinga aku bisa menggapainya untuk memasukinya, serta saya yakin dengan apa-apa yang diyakini Rasulullah, sahabat-sahabatnya, serta hingga akhir zaman nanti. Yang merujuk pada al-Qur’an dan as-Sunnah.
Kemudian akhirnya orang itu bertanya lagi bukankah di dalam madzhab itu banyak keyakinan dan jalan yang berbeda. Terus apakah semua perbedaan dan keyakinan tersebut sesuai dengan keyakinan al-Qur’an dan Hadits. Akan tetapi penafsiran mereka berbeda-beda istilah makna.

Istilah ma’na
Manhaj menurut bahasa adalah jalan atau thariqah  sedangkan menurut istilah, manhaj adalah sebuah aliran yang sesuai dengan tuntunan al-Qur-an dan as-Sunnah sehingga dapat menimbulkan rangkuman yang berupa hukum-hukum.
Sejak zaman para sahabat, manhaj tersebut sudah ada. Sehingga manhaj tersebut bias dijuluki dengan banyak julukan. Seperti manhaj Aisyah, manhaj Zaid bin Tsabit, sehingga sampailah pada abad ke-13. Yang diklasifikasikan menjadi 4 madzhab yang terkenal hingga abad sekarang. Di antara mereka: Hanafi, Maliki, Ahmad, dan Syafi’i. diantara keempat tersebut saling berbeda pendapat akan tetapi pastinya mereka merujuk kepada al-Qur’an dan as-Sunnah.
Contohnya di dalam hukum fiqh jikalau menurut Imam Ahmad jika menyentuh lawan jenis tidak membatalkan wudlu. Tapi menurut kalangan Imam syafi’i berpendapat bahwa menyentuh terhadap lawan jenis dapat membatalkan wudlu. Jadi dari contoh di atas, kita dapat memilih atas keyakinan kita yang kita inginkan bukanlah sekedar pemaksaan atau perayuan tapi mestinya harus mempunyai kemandirian diri yang dapat mengantarkan kita ke shiroothol mustaqiim.
Menurut agama islam kita tidak ada pemaksaan terhadap keyakinan atas imam yangkita pilih sebagai pedoman. Oleh karena itu kawan-kawan ku mari kita renungkan kembali keyakinan yang kita pilih apa sudah sesuai dengan apa yang kita harapkan. Atau kita hanyalah sekedar ikut-ikutan dalam memilih imam pembimbing kita. Dan janganlah sekali-kali kita mengecap orang lain dengan julukan munafik, jikalau terjadi perbedaan pendapat diantara kita.

*Santri kelas lll Intensif A,  asal Bangkalan.