Selasa, 23 Oktober 2012


HixmachMencoba yang Update
Abdil Ghufron*

T                  
ahun ajaran baru sudah dimulai sejak tanggal satu September yang lalu, serba-serbi update dapat kita temui dengan dhohir baju baru, celana baru, kopyah baru, mungkin juga ketua shof baru, dan juga dengan buletin yang kita pegang kini juga bisa dibilang baru di tangan kita. Senja, dilirik dari nama saja sudah bisa direka bahwa nama ini sudah lama dirilis. Betul sekali, tepatnya tiga tahun yang lalu, nama ini sudah ada dan tetap dipertahankan hingga saat ini.
Periode pertama buletin senja ini dirintis oleh kakak angkatan 37, selama mereka masih duduk di bangku kelas tiga Intensif. Setelah mereka naik ke kelas lima, lalu buletin Senja ini pun diturunkan kepada adik kelas setelah mereka, begitu pun seterusnya. Hingga saat ini bulletin senja ini turun kepada kita angkatan 40.
kata update bila kita tinjau dari kamus bahasa Inggris karangan Jhon Echols berarti memperbaharui. Istilah update bisa bermakna luas, jika digabungkan dengan kata yang lain. Missal: Update Status. Bagi anda para Facebookers kalimat itu sudah lumrah di telinga, setiap hari bahkan setiap jam anda melakukan aktivitas itu. Yang bisa di akses dari FB anda sendiri.
Istilah update kini juga berkaitan dengan pondok kita rupanya. Diubahnya atau diubahnya kepengurusan Dewan Riasah, Majelis A’wan dan dewan MPO yang diperbaharui.
Berbeda dengan tahun kemarin, kini sebagian sistem dan program pendidikan di pondok mengalami perubahan yang sangat signifikan, seperti diwajibkannya seluruh santri untuk mengikuti dua kelompok minat (kompil B), kegiatan komdas B juga semakin diperbanyak, yaitu empat hari dalam seminggu, yang diikuti oleh seluruh santri mulai dari kelas satu sampai kelas lima. Itu semua diadakan agar seluruh waktu kosong diisi dengan hal-hal positif. Dan diperlambatnya nida’ naum menjadi pukul 21.00.
Pembaharuan terus dilancarkan, hampir dari sebagian hkegiatan edukasidan non edukasi. Terobosan-terobosan dan ide-ide, terus diciptakan untuk meningkatkan tingkat intelektualitas santri, peningkatan mutu bahasa asing demi kemajuan masa depan pondok kita ke depan.   
Bukan sekedar basa-basi maupun update status sebagaimana biasanya. sekarang bagaimana kita meng-update hidup kita ke arah yang lebih baik. Dengan itu, pasti kita mampu untuk menupdate hidup kita.
Ketika membahas perihal tadi, saya jadi teringat suatu makna ayat Al Qur’an berbunyi: Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu mampu mengubah nasibnya (kaum itu) sendiri.
Sesuai dengan misi pondok kita yaitu mendidik dan mempersiapkan SDM berkualitas dan mundzirul qoum. Sebagai misi yang begitu baik dan mulia. Apakah kita sudah mampu menjadi SDM berkualitas dan mundzirul qoum? Sebagai seorang santri, untuk mencapai SDM berkualitas atau mundzirul qoum memang tidak mudah perlu keyakinan, komitmen dan pengorbanan diri.
Ironinya, setelah santri diberi kesempatan dan kemudahan untuk mengembangkan potensi, kita malah menyalah gunakan kesempatan itu. Dan semakin meningkatnya pelanggaran-pelanggaran di kalangan santri dalam segala bidang disiplin.
Apakah mungkin pondok kita setahun, dua tahun, empat tahun, ataupun sepuluh tahun kedepan keadaan ini akan berubah? Semua insan meski professor pun tak akan mampu memprediksikan keadaan pondok kita dimasa yang akan datang. Wallahu a’lam bis showwab.
 *Santri kelas lll Intensif A,  asal Bondowoso.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar