T
|
ahun ajaran baru sudah dimulai sejak
tanggal satu September yang lalu, serba-serbi update dapat kita temui dengan dhohir
baju baru, celana baru, kopyah baru, mungkin juga ketua shof baru, dan juga
dengan buletin yang kita pegang kini juga bisa dibilang baru di tangan kita.
Senja, dilirik dari nama saja sudah bisa direka bahwa nama ini sudah lama
dirilis. Betul sekali, tepatnya tiga tahun yang lalu, nama ini sudah ada dan
tetap dipertahankan hingga saat ini.
Periode pertama buletin
senja ini dirintis oleh kakak angkatan 37, selama mereka masih duduk di bangku
kelas tiga Intensif. Setelah mereka naik ke kelas lima, lalu buletin Senja ini
pun diturunkan kepada adik kelas setelah mereka, begitu pun seterusnya. Hingga
saat ini bulletin senja ini turun kepada kita angkatan 40.
kata update bila kita tinjau dari kamus
bahasa Inggris karangan Jhon Echols berarti memperbaharui. Istilah update bisa bermakna luas, jika
digabungkan dengan kata yang lain. Missal: Update
Status. Bagi anda para Facebookers
kalimat itu sudah lumrah di telinga, setiap hari bahkan setiap jam anda
melakukan aktivitas itu. Yang bisa di akses dari FB anda sendiri.
Istilah update kini juga berkaitan dengan pondok
kita rupanya. Diubahnya atau diubahnya kepengurusan Dewan Riasah, Majelis A’wan
dan dewan MPO yang diperbaharui.
Berbeda dengan tahun
kemarin, kini sebagian sistem dan program pendidikan di pondok mengalami perubahan
yang sangat signifikan, seperti diwajibkannya seluruh santri untuk mengikuti
dua kelompok minat (kompil B), kegiatan komdas B juga semakin diperbanyak,
yaitu empat hari dalam seminggu, yang diikuti oleh seluruh santri mulai dari
kelas satu sampai kelas lima. Itu semua diadakan agar seluruh waktu kosong
diisi dengan hal-hal positif. Dan diperlambatnya nida’ naum menjadi pukul 21.00.
Pembaharuan terus
dilancarkan, hampir dari sebagian hkegiatan edukasidan non edukasi.
Terobosan-terobosan dan ide-ide, terus diciptakan untuk meningkatkan tingkat
intelektualitas santri, peningkatan mutu bahasa asing demi kemajuan masa depan
pondok kita ke depan.
Bukan sekedar
basa-basi maupun update status
sebagaimana biasanya. sekarang bagaimana kita meng-update hidup kita ke arah yang lebih baik. Dengan itu, pasti kita
mampu untuk menupdate hidup kita.
Ketika membahas
perihal tadi, saya jadi teringat suatu makna ayat Al Qur’an berbunyi: Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum,
kecuali kaum itu mampu mengubah nasibnya (kaum itu) sendiri.
Sesuai dengan misi
pondok kita yaitu mendidik dan mempersiapkan SDM berkualitas dan mundzirul qoum. Sebagai misi yang begitu
baik dan mulia. Apakah kita sudah mampu menjadi SDM berkualitas dan mundzirul qoum? Sebagai seorang santri,
untuk mencapai SDM berkualitas atau mundzirul qoum memang tidak mudah perlu
keyakinan, komitmen dan pengorbanan diri.
Ironinya, setelah
santri diberi kesempatan dan kemudahan untuk mengembangkan potensi, kita malah
menyalah gunakan kesempatan itu. Dan semakin meningkatnya
pelanggaran-pelanggaran di kalangan santri dalam segala bidang disiplin.
Apakah mungkin
pondok kita setahun, dua tahun, empat tahun, ataupun sepuluh tahun kedepan
keadaan ini akan berubah? Semua insan meski professor pun tak akan mampu
memprediksikan keadaan pondok kita dimasa yang akan datang. Wallahu a’lam bis
showwab.
*Santri kelas lll Intensif A, asal Bondowoso.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar